Friday, January 10, 2014

Men are from Mars, Women are from Venus by John Gray










Judul: Men are from Mars, Women are from Venus
Author: John Gray
Penerbit: PT GramediaPustaka Utama
Tebal buku: 438 pp
Harga buku: gratis!! Dapet buku ini as birthday gift :)

 

 
 
Yak, mari kita membuat pengakuan ramai-ramai. Siapa yang pernah ngalamin kejadian kaya begini:

XX: Sayang, lagi ada sale nih di depstore. Kayanya bagus-bagus deh bajunya.
XY: Oh, yaudah, beli aja, kan mumpung murah.
XX: Iiiihh, kamu kok ngga ngerti sih!? Nyebelin!!
-kemudian berantem-

Atau begini:

XX: Sayang, kamu lagi kenapa sih? Kok diem aja? Ada apa?
XY: Bukan masalah yang berat kok, sayang. Tenang aja.
XX: Masa sih? Tapi kamu jadi pendiem gini. Ada apa sih? Kamu marah ya sama aku? 
XY: Ngga, kok, tenang aja.
XX: Beneran? Pasti ada apa-apa deh. Kamu kenapa sih? Pasti kamu kesel sama aku yah? Marah sama aku yah?
-dan seterusnya dan seterusnya kemudian ngambek-

Well, kayanya hal begini lumrah banget ya terjadi dalam kehidupan mereka yang sudah berpasangan. Entah sama pacar atau suami/istri, pasti adaaaaaaa aja masalahnya, adaaaaaaaa aja salah pahamnya. Perempuan merasa laki-laki susah dipahami, laki-laki pun berpikiran sama. Emang siiih, kata orang berantem itu bumbunya cinta. Tapi kalau berantemnya karena hal sepele, apa ya ngga cape?

Fenomena ini, menurut John Gray terjadi karena satu hal yang sangaaaat sederhana. Laki-laki dan perempuan lupa dari mana asal mereka!! Nah lo.

Jadi, sesuai judulnya, John Gray menjelaskan bahwa laki-laki berasal dari planet Mars sedangkan perempuan berasal dari planet Venus. Mereka bertemu, kemudian saling jatuh cinta. Mereka bisa menghormati perbedaan-perbedaan di antara mereka dan menjalani kehidupan yang damai, penuh cinta, adem ayem deh pokoknya. Nah, suatu saat mereka memutuskan untuk pindah ke bumi. Akan tetapi karena pengaruh atmosfer bumi, saat terbangun di suatu pagi mereka menderita amnesia selektif yang membuat para imigran Mars dan Venus tersebut lupa jati diri mereka. Mereka lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berlainan, lain bahasa pun kebiasaannya, makanya jadi sering salah pengertian, miskomunikasi, dan ujung-ujungnya sering bertengkar. Duh duh...

Oleh karena masalahnya yang begitu sederhana, sebenarnya pemecahannya juga sangat sederhana. Yup, saling menghormati dan menghargai perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah kuncinya. Tapi praktiknya pasti sangat susah. Itulah mengapa John Gray menulis buku ini. Bab-bab dalam buku ini memberikan gambaran karakter dan kebiasaan penduduk Mars dan Venus sekaligus menjelaskan bagaimana kita 'mengakali' perbedaan-perbedaan di antara mereka. Mungkin para laki-laki ngga sadar kalau secara alami mereka selalu menawarkan solusi dan susah mendengarkan, sementara di sisi lain para perempuan pun terbiasa ngomong pakai #kode sehingga para laki-laki ngga tau apa mau mereka. Atau perempuan suka lupa memuji pasangannya yang sudah membuat mereka tersenyum meski hanya karena hal kecil. Padahal yang namanya laki-laki itu suka dipuji lho. It makes them feel like a hero!! :))

Dalam buku ini dijelaskan pula cara-cara menciptakan komunikasi yang efektif dan meminimalisasi kesalahpahaman antara laki-laki dan perempuan. Dijelaskan juga cara menghadapi pasangan yang sedang badmood tanpa membuat kita ikut-ikutan badmood. Misalnya begini, yang namanya laki-laki biasanya menyendiri kalau ada masalah. Di sisi lain, pasangannya bisa panik karena cowoknya tau-tau menghilang tanpa mau bicara. Kalau dibiarkan pasti bertengkar kan? :))

Selain isinya yang sarat informasi bermanfaat, penyampaiannya yang sederhana membuat buku ini sangat mudah dipahami. Ngga kehitung berapa kali saya ngangguk-ngangguk baca buku ini. Semua yang disampaikan dalam buku ini dijelaskan dari sudut pandang laki-laki dan perempuan sehingga keduanya bisa membaca dan memahami diri sendiri sekaligus pasangannya. Tambahan lagi, banyak tips-tips praktis yang bisa membantu kita mengatasi kesulitan berkomunikasi dengan pasangan. Sedikit bocoran nih, setelah baca buku ini saya makin pede mengungkapkan unek-unek ke pacar dengan 'surat cinta'. Unek-unek bisa keluar dengan bahasa yang tertata dan meminimalisasi pertengkaran. Yippiiiieee :D Kalau mau tau gimana caranya bikin 'surat cinta' yang enak dibaca, bisa tengok buku ini :)

So, sebagai penutup review pertama saya ini, saya mau kasih rating 10/10 buat buku ini. Keren dan bermanfaat pastinya. Makasih juga buat Mas Radif yang ngasih buku ini di hari ultah saya. Pokoknya ngga ada hadiah yang lebih romantis daripada buku!! :D



p.s Post ini diikutkan dalam reading challenge Lucky no 14 dalam kategori Freebies Time.

2 comments:

Siro said...

Ini kayak buku psikologi gitu yah? Sering lihat, tapi belum tertarik beli. Kalau tentang psikologi kayaknya baik nih buat perkembanganku #eh ^_^

Icha said...

yup. aku juga baru baca dan ternyata isinya bagus banget, recommended deh. tapi memang tujuannya ke arah relationship siiih. hehehe :)

Post a Comment